Wednesday, November 5, 2008

Politik Anak Kampus: Antara Potensi dan Ambisi


Selama ini, aku nggak pernah kepikiran bahwa ternyata kampus juga sarang orang-orang politik. Dulu sih, aku mengira anak kuliah tuh kerjaannya ya kuliah, cari duit buat bayar kuliah, dan hemat uang kuliah (hehehe ^_^). kalaupun ikut organisasi, alasan utamanya adalah cari pengalaman supaya nggak kaget kalo nanti terjun ke dunia kerja. Tapi ternyata, alasan ikut organisasi bisa sangat bermacam-macam. Dan salah satunya, adalah mendapat kekuasaan politik.

Sebut saja X, seorang temen di salah satu kegiatan kampus yang kuikuti. Kemarin kami sempat ngobrol cukup lama soal politik. Awalnya sih kami ngobrolin politik tingkat lokal yaitu seputar pemilihan pilgub Jatim putaran kedua. setelah bosan, kami ganti ke urusan McCain dan Barack Obama. Setengah jam ngobrolin kedua kandidat presiden Amerika itu, kami pindah ngobrolin hal lain. X tiba-tiba nyeletuk soal politik anak kampus.

Politik pada dasarnya adalah sebuah siasat untuk mencapai kepentingan tertentu. Kalau orangnya baik sih, kepentingan ini didefinisikan sebagai kepentingan banyak orang. Sebenarnya politik itu baik kok, cuma sayangnya, selama ini politik terlanjur dianggap buruk karena para politikusnya yang sebagian besar busuk. Di kalangan kampus, sebenarnya politik bisa diterapkan dengan baik di organisasi-organisasi mahasiswa. Namun, lagi-lagi banyak juga politikus-politikus kampus yang hanya mengejar kekuasaan untuk kepentingannya sendiri.

X sempat menyinggung beberapa orang di lingkungan kami (HMJ-HMJ tertentu, BEM, serta UKM-UKM ) memang benar-benar ambisius untuk menempatai jabatan nomor 1 di suatu organisasi. Ya nggak masalah sebenarnya, kalo tujuan mereka adalah demi kepentingan orang banyak dan dilakukan dengan cara-cara yang baik. Tapi masalahnya, sebagian dari mereka benar-benar melakukan cara-cara licik seperti menyikut saingannya, menusuk dari belakang, menjelek-jelekkan saingan, sampai yang paling parah: memfitnah saingan di depan dosen dan orang-orang yang berkuasa.

Aduh, kejam banget deh pokoknya. Selama ini organisasi-organisasi yang tujuannya baik itu telah dimanfaatkan untuk mencetak calon pemimpin masa depan yang moralnya bejat. Mencetak generasi penerus yang egois.

Padahal, jika kita bisa memanfatkan organisasi-organisasi tersebut dengan baik, sebenarnya kita akan memiliki potensi melahirkan calon politikus yang baik dan berpengalaman di bidang politik, bukan calon perusak negara yang ambisius dan tak punya hati.

2 comments:

Bazoekie said...

wah politik adalah seni mencapai kekuasaan, selain indah juga punya norma dan fatsun.
aku masih percaya kejujuran dalam berpolitik akana membawa hasil baik. kasus Obama salah satunya.
Liat ya postingan baruku tentang Super Obama.

rhiezma said...

ya, setuju banget. Kejujuran pasti membawa hasil yang baik. Semangat! ^_^

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template